Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan
komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada
sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi
masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat memberikan saran, istirahat dulu deh, he…
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat memberikan saran, istirahat dulu deh, he…
Teknik dalam Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer,
yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik
tersebut, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing
teknik tersebut.
Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan
pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari
kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
- Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.
- dsb.
Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan
membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer
rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik
Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda,
silakan simak tabel berikut :
No
|
Komponen
|
Pendeteksian
Masalah
|
1
|
Power
Supply
|
Analisa
Pengukuran
|
2
|
Motherboard
|
|
3
|
Speaker
|
|
4
|
RAM
|
Analisa
Suara
|
5
|
VGA
Card & Monitor
|
|
6
|
Keyboard
|
Analisa
Tampilan
|
7
|
Card
I/O
|
|
8
|
Disk
Drive
|
|
9
|
Disket
|
Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik
pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk
mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut. Contoh :
Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur
tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang
dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC
Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di
komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut,
silakan simak keterangan berikut :
- Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
- Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
- Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
- Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
- Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
- Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
- Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
- Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
- Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS
yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.
Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak
permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di
monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat
dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.
Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
- Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
- Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
- Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Supply dan Motherboard.
2.Troubleshooting Catu Daya (Power Supply)
Troubleshooting
1;
Saat komputer dinyalahkan, power supply kadang
bekerja dan kadang tidak.
Solusi:
Pada kasus ini, ada dua kemungkinan yang terjadi
pada power supply anda. Kemungkinan pertama, adanya ketidakstabilan tegangan
listrik di rumah anda. Hal ini dapat mengakibatkan arus yang masuk ke power
supply tidak normal sehingga berpengaruh pula pada distribusi arus listrik ke
komponen – komponen lain. Kasus semacam ini dapat diatasi dengan memasang
stabilizer yang berfungsi menstabilkan arus yang masuk ke power supply.
Adapun kemungkinan kedua adalah kondisi regulasi
dan filter pada rangkaian power supply yang kurang baik. Hal ini dapat
mengakibatkan kurangnya distribusi arus ke motherboard sehingga arus yang ada
tidak mampu memenuhi kebutuhan arus yang diperlukan dalam motheboard untuk
menghidupkan sebuah pc. Solusi permasalahan ini adalah dengan memeriksa semua
kondensator yang terdapat dalam rangkaian power supply. Mungkin terdapat
kondensator electrolit yang sudah tidak dapat bekerja secara maksimal karena
kerusakan tertentu atau sudah mulai kering.
Troubleshooting
2;
Pada saat komputer dihidupkan, PC sering
mengalami restart sendiri.
Solusi :
Ada
beberapa kemungkinan yang dapat dijadikan sebagai penyebab utama kasus
tersebut. Kemungkinan pertama adalah faktor listrik yang kurang stabil di rumah
anda. Hal ini dapat mengakibatkan arus yang masuk ke power supply tidak normal
sehingga berpengaruh pula pada distribusi arus listrik ke komponen-komponen
lain. Kasus semacam ini dapat diatasi dengan memasang stabilizer yang berfungsi
menstabilkan arus yang masuk ke power supply.
Adapun kemungkinan kedua adalah kondisi regulasi
dan filter pada rangkaian power supply yang kurang baik. Hal ini dapat
mengakibatkan kurangnya distribusi arus ke motherboard sehingga arus yang ada
tidak mampu memenuhi kebutuhan arus yang diperlukan dalam motherboard untuk
menghidupkan sebuah pc. Solusi permasalahan ini adalah dengan memeriksa semua
kondensator yang terdapat dalam rangkaian power supply. Mungkin terdapat
kondensator electrolit yang sudah tidak dapat bekerja secara maksimal karena
kerusakan tertentu atau sudah mulai kering. Kemudian, kemungkinan ketiga adalah
faktor virus. Solusinya, cek komputer anda dengan menggunakan antivirus
dengan update-an terbaru.
Troubleshooting Casing dan Power Supply
Belajar memahami tentang troubleshooting dari
perangkat keras yang telah dipasang dan dirakit menjadi sebuah komputer atau PC
memang sudah seharusnya dilakukan, sehingga jika muncul masalah tersebut tidak
terlalu bingung mengatasinya. Troubleshooting adalah proses menemukan kesalahan
umum yang sering terjadi pada masing-masing perangkat keras yang digunakan pada
saat merakit komputer dan mencari penyelesaian atas permasalahan yang terjadi.
Ada beberapa
kasus troubleshooting Casing dan Power Supply, diantaranya:
Kasus:
UPS tidak bisa mengatasi tegangan dengan baik.
Solusi:
Kemungkinan UPS yang dimiliki, baterainya dalam kondisi yang lemah. Segera isi ulang baterai tersebut supaya kapasitas dan kekuatannya menjadi penuh kembali. Apabila baterai sudah dalam keadaan penuh, tetapi permasalahan masih terjadi, maka kemungkinan besar permasalahan terletak pada UPS.
UPS tidak bisa mengatasi tegangan dengan baik.
Solusi:
Kemungkinan UPS yang dimiliki, baterainya dalam kondisi yang lemah. Segera isi ulang baterai tersebut supaya kapasitas dan kekuatannya menjadi penuh kembali. Apabila baterai sudah dalam keadaan penuh, tetapi permasalahan masih terjadi, maka kemungkinan besar permasalahan terletak pada UPS.
Kasus:
Kipas yang ada di power supply tidak bekerja atau mengeluarkan suara yang berisik.
Solusi:
Perlu melepaskan power supply. Sebelum nantinya akan dipasang kembali, bersihkan debu yang menempel pada power supply tersebut dengan menggunakan peralatan yang memang disiapkan untuk membersihkan debu. Dalam kondisi yang bersih, maka power supply tidak akan mengeluarkan suara yang berisik dan akan bekerja dengan baik.
Kipas yang ada di power supply tidak bekerja atau mengeluarkan suara yang berisik.
Solusi:
Perlu melepaskan power supply. Sebelum nantinya akan dipasang kembali, bersihkan debu yang menempel pada power supply tersebut dengan menggunakan peralatan yang memang disiapkan untuk membersihkan debu. Dalam kondisi yang bersih, maka power supply tidak akan mengeluarkan suara yang berisik dan akan bekerja dengan baik.
Kasus:
Power supply mengeluarkan suara yang berderit-derit.
Solusi:
Kemungkinan besar permasalahan tersebut terletak pada kipas prosesor. Bersihkan kipas prosesor tersebut. Tetapi apabila setelah dibersihkan masih mengalami kondisi yang sama, maka permasalahan tersebut terletak pada beberapa konrponen elektronik yang ada di sekitar power supply.
Power supply mengeluarkan suara yang berderit-derit.
Solusi:
Kemungkinan besar permasalahan tersebut terletak pada kipas prosesor. Bersihkan kipas prosesor tersebut. Tetapi apabila setelah dibersihkan masih mengalami kondisi yang sama, maka permasalahan tersebut terletak pada beberapa konrponen elektronik yang ada di sekitar power supply.
Kasus:
Lampu penerangan suram dan kompufer booting ulang.
Solusi:
Kemungkinan tegangan listrik tidak stabil dan memerlukan UPS untuk menangani masalah tersebut. Segera beli UPS untuk menangani masalah tersebut, karena apabila dibiarkan maka PC lama kelamaan akan rusak karena tegangan yang tidak stabil.
Lampu penerangan suram dan kompufer booting ulang.
Solusi:
Kemungkinan tegangan listrik tidak stabil dan memerlukan UPS untuk menangani masalah tersebut. Segera beli UPS untuk menangani masalah tersebut, karena apabila dibiarkan maka PC lama kelamaan akan rusak karena tegangan yang tidak stabil.
Kasus:
Ketika menghidupkan komputer, tidak terjadi apa-apa, tetapi power supply tidak mau hidup.
Solusi:
Pastikan semua komponen terpasang dan terhubung pada power dan mendapatkan daya dari power supply tersebut. Jika kita menggunakan casing komputer dengan power supply yang bertipe ATX, Kita harus mengecek konektor dari switch power ke konektor Power Switch yang ada di motherboard. Sangat sering terjadi, khususnya ketika memasang case compute dengan sistem ATX, konektor yang dipasang keliru dan terbali sehingga menyebabkan PC tidak bisa menyala. Jika konektornya sudah terpasang dengan benar, maka permasalahannya terletak pada power supply yang jelek. Segera ganti power supply tersebut dengan yang baru.
Ketika menghidupkan komputer, tidak terjadi apa-apa, tetapi power supply tidak mau hidup.
Solusi:
Pastikan semua komponen terpasang dan terhubung pada power dan mendapatkan daya dari power supply tersebut. Jika kita menggunakan casing komputer dengan power supply yang bertipe ATX, Kita harus mengecek konektor dari switch power ke konektor Power Switch yang ada di motherboard. Sangat sering terjadi, khususnya ketika memasang case compute dengan sistem ATX, konektor yang dipasang keliru dan terbali sehingga menyebabkan PC tidak bisa menyala. Jika konektornya sudah terpasang dengan benar, maka permasalahannya terletak pada power supply yang jelek. Segera ganti power supply tersebut dengan yang baru.
Kasus:
Mode Power Saving atau Standby yang ada di Windows 98 tidak bekerja dengan baik.
Solusi:
Ada beberapa komponen yang menyebabkan permasalahan diatas, diantaranya adalah sebagai berikut:
Mode Power Saving atau Standby yang ada di Windows 98 tidak bekerja dengan baik.
Solusi:
Ada beberapa komponen yang menyebabkan permasalahan diatas, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Pastikan fasilitas Power Management sedang aktif. Untuk mengaktifkannya, lakukan langkah-langkah sebagai berikut: Klik Start/Settings/Control panel/klik dua kali icon Power Management untuk memastikan Power schemes dalam kondisi Always on dan aturlah waktu yang diinginkan untuk menampilkan aktivitas power Management pada monitor dan hard disk.
- Tutup semua aplikasi yang sedang terbuka dan aktif. Ikuti instruksi yang ada pada Clean Boot untuk menutup semua software atau program yang sedang terbuka dan aktif. Begitu software tersebut tertutup, otomatis fasilitas Power Saving/Standby akan muncul.
- Screen Savers. Non-aktifkan semua screen saver. Screen saver tersebut misalnya 3D Flower Box, 3D Flying Objects, 3D Maze and 3D Text. Apabila screen saver ini sudah hilang maka fitur Power Saving/standby akan muncul.
- Power Management Aktif/Tidak Aktif pada CMOS. Secara umum, komputer mempunyai kontrol power management dalam BIOS. Cek CMOS komputer untuk memastikan bahwa Power Management aktif pada CMOS. Kalau ternyata ada masalah, maka kemungkinan driver dari APM ada yang rusak atau corrupt.
- Komponen Hardware dapat menyebabkan mode Power Saving/Standby tidak bekerja dengan Beberapa perangkat keras, misalnya USB dapat menyebabkan mode Power Saving/Standby tidak bisa bekerja dengan baik.
3.Cara Cek Kondisi Power Supply Komputer
Bagi Anda yang memiliki komputer desktop atau PC
dirumah, tentunya pernah mengalami trouble dengan komputer tersebut. Mungkin
komputer berjalan lambat, sistem error atau tidak bisa booting atau komputer
mati tanpa ada tanda-tanda kehidupan meskipun sudah dicolokkan ke
listrik. Disini saya akan coba berbagi pengalaman tentang kerusakan pada
komputer, dalam hal ini komputer mati.
Ada beberapa
penyebab komputer mati, mulai dari motherboard, power supply atau bisa juga ada
msalah dengan kabel penghubung antara komputer dan listrik. Lalu bagaimana cara
mengetahui bagian mana yang sebenarnya rusak? Untuk memulai pengecekan kita
bisa mulai dari kabel, power supply dilanjut dengan motherboard.
Untuk melakukan pengecekan kabel listrik ini adalah hal yang paling mudah,
tapi bagaimana denga power supply? Untuk mengecek power supply hidup atau mati
kita harus menggunakan sedikit trik, karena power supply tidak akan bekerja jika
tidak diberi beban.
Berikut ini trik yang bisa digunakan untuk mengecek power supply:
- Lepas semua kabel power supply yang terhubung ke motherboard ataupun kipas di komputer
- Cari kabel yan sudah tidak dipakai dan potong beberapa centimeter panjangnya kemudian kelupas
- Gunakan kabel yang sudah dikelupas pembungkusnya untuk menghubungkan kaki-kaki kabel power supply antara warna hijau dan hitam
- Hubungkan power supply ke listrik
Jika kipas power supply mati, maka bisa dipastikan power supply mengalami
kerusakan (mati). Namun jika kipasnya menyala maka ada kemungkinan rusak pada
bagian motherboard. Anda bisa menggantinya atau memperbaiki motherboard
tersebut.
Namun jika Anda kurang begitu paham dengan bagian-bagian motherboard maka
Anda bisa coba bawa ke tempat service komputer terdekat.
4.Cara Cek Power Supply ATX Komputer
Mungkin
anda pernah mengalami suatu ketika komputer anda mati total. Kalau komputer
mati total, yaitu jika di tekan tombol powernya komputer tidak nyala,
kemungkinan kerusakannya ada dua. Mau tahu kelanjutannya .... ?
Jika komputer di nyalakan dengan menekan tombol power dan ternyata komputer tetap mati, kemungkinan yang terjadi adalah:
1. Kabel power putus atau bahkan saluran listriknya putus.
2. Power Supply mengalami kerusakan, bisa drop (nyala sebentar terus mati) dan bisa mati total.
Di Posting ini saya akan sharing tentang cara cek power supply ATX secara mandiri artinya tanpa harus dicolokkan ke Mainboard Komputer.
Caranya Cek Power Supply ATX :
1. Siapkan power supply yang akan dicek
2. Siapkan clip kertas yang telah diluruskan
3. Cari kabel yang berwarna hijau dan hitam, kemudian hubungkan dengan menggunakan klip kertas tersebut.
4. Colokkan kabel powernya ke listrik PLN.
5. Kalau Kipas Power Suplly berputar berarti power supply nyala dan sebaliknya.
6. Akan tetapi Kipas Power Suplly berputar belum tentu menandakan bahwa power supply itu bagus, karena ada banyak kasus power supply ATX itu mengalami arus/daya drop sehingga ketika disambungkan ke mainboard dan di bebani dengan harddisk, Komputer tetap tidak nyala / mati tapi kondisi fan masih berputar. Kondisi inilah yang dinamakan Power Supply Ngedrop.
Jika komputer di nyalakan dengan menekan tombol power dan ternyata komputer tetap mati, kemungkinan yang terjadi adalah:
1. Kabel power putus atau bahkan saluran listriknya putus.
2. Power Supply mengalami kerusakan, bisa drop (nyala sebentar terus mati) dan bisa mati total.
Di Posting ini saya akan sharing tentang cara cek power supply ATX secara mandiri artinya tanpa harus dicolokkan ke Mainboard Komputer.
Caranya Cek Power Supply ATX :
1. Siapkan power supply yang akan dicek
2. Siapkan clip kertas yang telah diluruskan
3. Cari kabel yang berwarna hijau dan hitam, kemudian hubungkan dengan menggunakan klip kertas tersebut.
4. Colokkan kabel powernya ke listrik PLN.
5. Kalau Kipas Power Suplly berputar berarti power supply nyala dan sebaliknya.
6. Akan tetapi Kipas Power Suplly berputar belum tentu menandakan bahwa power supply itu bagus, karena ada banyak kasus power supply ATX itu mengalami arus/daya drop sehingga ketika disambungkan ke mainboard dan di bebani dengan harddisk, Komputer tetap tidak nyala / mati tapi kondisi fan masih berputar. Kondisi inilah yang dinamakan Power Supply Ngedrop.
LAMPIRAN
Power Supply Unit (PSU)
Power Supply
Unit (PSU) adalah salah satu perangkat yang ada di dalam CPU
yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik ke berbagai komponen komputer.
Agar arus listrik yang mengalir dapat digunakan oleh komputer, PSU mengubah
tegangan listrik yang masuk (AC 220/230/240 V, 110/120 V) menjadi DC 3,3 V, 5
V, 12 V. Besarnya listrik yang mampu ditangani power supply ditentukan oleh
dayanya dan dihitung dengan satuan Watt.
Ada
dua jenis Power Supply yaitu model AT dan model ATX. Dahulu jenis power supply
yang sering digunakan adalah model AT. Pada model ini, Harus menekan tombol
ON/OFF pada CPU jika ingin mematikan komputer. Tapi saat ini, jenis power
supply yang paling banyak digunakan adalah ATX karena model ini memberikan
kemudahan mematikan CPU tanpa harus menekan tombol ON/OFF pada CPU,kita cukup
dengan mengklik Shutdown.Power Supply juga membantu agar computer tidak cepat
panas karena salah satu komponen pada Power Supply adalah kipas. AT memiliki
jumlah kabel power utama sebanyak 6 atau 2 buah sedangkan ATX 20 buah.
Power supply memiliki banyak konektor. Dan
masing-masing dari konektor memiliki fungsi yang berbeda. Walaupun sebagian
kabel memiliki tegangan listrik yang sama, tetapi setiap konektor sudah
dikelompokkan berdasarkan fungsinya , antara lain:
1. ATX power
connector (20pin + 4pin)
ATX 20/24 pin konektor digunakan untuk menghubungkan power supply unit (PSU)
ke motherboard. Versi lama dari ATX motherboard masih menggunakan ATX 20 pin
konektor, jika kita menggunakan motherboard yang terbaru sudah membutuhkan ATX
24 pin konektor. Konetktor ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berjumlah
20 pin dan bagian kedua 4 pin. Jika kita menggunakan motherboard yang baru maka
gabungkan antara 20 + 4 pin konektornya.
2. AT power
connector (12 pin)
Konektor ini digunakan untuk motherboard kelas
Pentium II kebawah. Konektor yang memiliki 12 kabel ini dikelompokkan terpisah
menjadi 2 bagian. Bagian pertama disebut Konektor P8 dan bagian kedua disebut
P9. Masing-masing konektor memiliki 6 kabel. Untuk menghindari kesalahan dalam
pemasangan, kita cukup mempertemukan konektor yang memiliki kabel hitam di
tengah-tengah.
3. PCI-E
connector (6 pin)
Konektor yang satu ini memang jarang ditemukan
untuk semua PC. Biasanya orang yang menggunakan PSU ini adalah orang yang
bekerja di bidang Multimedia khususnya Video. Karena konektor ini hanya
digunakan sebagai penambah daya untuk video card yang menggunakan slot PCI
Express. Jika kita menggunakan Video Card jenis ini, tentu saja kita harus
memiliki PSU yang mendukung untuk konektor ini.
4. ATX Power
Connector (4 pin)
Konektor ini kebanyakan dipakai oleh para
pengguna yang menggunakan Processor buatan Intel. Fungsi dari konektor ini
adalah sebagai penyedia tenaga tambahan sebesar 12 V untuk Pentium 4 CPU. Jadi
pada Pentium 4 kebawah, konektor ini tidak perlu digunakan. Sekarang sebagian
AMD motherboard juga sudah menggunakan konektor ATX 12V ini.
5. Molex
connector
Konektor ini digunakan sumber tenaga bagi hard
disk dan cd drive. Kadang sebagian produsen juga membuat fan / kipas pendingin,
lampu-lampu dan asesoris lainnya menggunakan konektor ini. Konektor ini
memiliki 4 kabel yang berbeda warna, yaitu Merah, Hitam dan Kuning. Setiap
warna memiliki sumber tegangan yang berbeda-beda pula. Maksimun arus yang
mengalir 5 A.
6. SATA Power
connector
Konektor ini merupakan jenis terbaru yang biasa digunakan untuk power pada
Hard Disk SATA (Serial ATA). Konektor ini tersedia pada power supply model
baru. Namun, jika power supply tidak menyediakan SATA Power Connnector, ada
konverter dari Molex Connector ke SATA Power Connector. Memiliki jumlah pin
sebanyak 15-pin. Maksimun arus yang mengalir 1.5 A.
7. Berg
connector
Berg Connector merupakan konektor ukuran mini
dari Molex. Konektor ini khusus digunakan untuk Floppy Drive atau pun external
audio card. Warna yang digunakan sama dengan molek konektor, yaitu Warna Kuning
(+12V), Merah (+5V) dan Hitam (0V atau Ground). Karena penggunaan konektor ini
jarang sekali, makanya pada setiap PSU hanya berjumlah 1 atau 2 paling banyak.
Memasang
Power Supply Unit
1. Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing.
Pasang ke empat buah sekrup pengunci.
2. Hubungkan konektor power dari power
supply ke motherboard.
Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara
pemasangansehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor
yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian
dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan
kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.
Bagian-Bagian
Power Supply
ang bertanggung jawab terhadap supply daya adalah unit ini.
Pengujian atau tes kerusakan power supply merupakan langkah penting karena
sering terjadi bahwa power supply dianggap rusak tanpa melakukan tes
sebelumnya. Jika dintinjau dari segi fisik, bagian yang paling sering rusak
pada unit ini adalah resistor, transistor daya dan elco. Power supply dikenal
juga sebagai Catu Daya dan PSU.
Kesulitan utama dalam memahami bahwa power supply rusak adalah tidak ada pesan apa-apa pada monitor mengenai kerusakannya. Restart ulang komputer tidak akan pernah menyelesaikan masalah jika unit ini rusak. Hanya satu tandanya yaitu komputer mati total. Tetapi ingat bahwa komputer mati total penyebabnya bukan satu-satunya pada power supply, masih banyak penyebab lain.
Dalam pengalaman saya, penyebab pertama kerusakan catu daya ini karena usia komputer yang sudah tua. Untuk menguji kerusakan power supply Anda dapat melakukannya sendiri. Ada 3 cara tes PSU yang biasa saya gunakan;
1. secara manual menggunakan multimeter
2. menggunakan power supply tester untuk melakukan tes PSU otomatis.
3. Tes manual dengan menghubungkan ujung kabel output tertentu.
Ketiga metode ini sama-sama efektif untuk pengujian power supply sehingga yang mana yang Anda pilih benar-benar terserah pada Anda. Namun ada pengecualian bahwa nomor 1 dan 2 menggunakan alat bantu yang harus dibeli sedangkan nomor 3 alat bantunya tidak dibeli, cukup kabel kecil sepanjang 10-15 cm. Cara nomor 3 inilah yang akan kita bahas kali ini.
Langkah-langkahnya;
1. Lepaskan kabel listrik PSU dari stop kontak.
2. Lepaskan kabel output PSU dari Mainboard.
3. Pasang kembali kabel listik (AC) PSU sehingga dalam PSU terdapat aliran listrik.
4. Siapkan kabel penghubung sepanjang 10-15 centimeter yang kedua ujungnya dikupas.
5. Pegang kabel out utama dari PSU, lalu hubungkan ujung kabel WARNA HIJAU dengan HITAM (yang penting hitam) dari salah satu kabel itu. Ingat! Yang jadi titik tolak logika adalah menghubungkan ujung kabel HIJAU dengan kabel lain. Sebenarnya boleh juga antara hijau dan merah, hijau dan kuning, yang penting salah satunya adalah HIJAU. Lihat caranya pada gambar dibawah ini.
6. Jika pada langkah 5 diatas kipas PSU bergerak/jalan maka PSU masih baik. Jika tidak jalan maka PSU rusak. Itu saja, sangat simpel caranya.
Kesulitan utama dalam memahami bahwa power supply rusak adalah tidak ada pesan apa-apa pada monitor mengenai kerusakannya. Restart ulang komputer tidak akan pernah menyelesaikan masalah jika unit ini rusak. Hanya satu tandanya yaitu komputer mati total. Tetapi ingat bahwa komputer mati total penyebabnya bukan satu-satunya pada power supply, masih banyak penyebab lain.
Dalam pengalaman saya, penyebab pertama kerusakan catu daya ini karena usia komputer yang sudah tua. Untuk menguji kerusakan power supply Anda dapat melakukannya sendiri. Ada 3 cara tes PSU yang biasa saya gunakan;
1. secara manual menggunakan multimeter
2. menggunakan power supply tester untuk melakukan tes PSU otomatis.
3. Tes manual dengan menghubungkan ujung kabel output tertentu.
Ketiga metode ini sama-sama efektif untuk pengujian power supply sehingga yang mana yang Anda pilih benar-benar terserah pada Anda. Namun ada pengecualian bahwa nomor 1 dan 2 menggunakan alat bantu yang harus dibeli sedangkan nomor 3 alat bantunya tidak dibeli, cukup kabel kecil sepanjang 10-15 cm. Cara nomor 3 inilah yang akan kita bahas kali ini.
Langkah-langkahnya;
1. Lepaskan kabel listrik PSU dari stop kontak.
2. Lepaskan kabel output PSU dari Mainboard.
3. Pasang kembali kabel listik (AC) PSU sehingga dalam PSU terdapat aliran listrik.
4. Siapkan kabel penghubung sepanjang 10-15 centimeter yang kedua ujungnya dikupas.
5. Pegang kabel out utama dari PSU, lalu hubungkan ujung kabel WARNA HIJAU dengan HITAM (yang penting hitam) dari salah satu kabel itu. Ingat! Yang jadi titik tolak logika adalah menghubungkan ujung kabel HIJAU dengan kabel lain. Sebenarnya boleh juga antara hijau dan merah, hijau dan kuning, yang penting salah satunya adalah HIJAU. Lihat caranya pada gambar dibawah ini.
6. Jika pada langkah 5 diatas kipas PSU bergerak/jalan maka PSU masih baik. Jika tidak jalan maka PSU rusak. Itu saja, sangat simpel caranya.
makasih atas infonya
BalasHapuslampu service hp