Minggu, 05 Februari 2012

TROUBLESHOOTING POWER SUPPLY

Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat memberikan saran, istirahat dulu deh, he…

Teknik dalam Troubleshooting

Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.

Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
  1. Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.
  2. dsb.

 

 

Tabel Pendeteksian Masalah

Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :
No
Komponen
Pendeteksian Masalah
1
Power Supply
Analisa Pengukuran
2
Motherboard
3
Speaker
4
RAM
Analisa Suara
5
VGA Card & Monitor
6
Keyboard
Analisa Tampilan
7
Card I/O
8
Disk Drive
9
Disket

Analisa Pengukuran

Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut. Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.

Analisa Suara

Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
  • Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
  • Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
  • Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
  • Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
  • Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.

Analisa Tampilan

Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9. Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.

Cara Cepat Mengenali Troubleshooting

  1. Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
  2. Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
  3. Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Supply dan Motherboard.

 

 

 

 

2.Troubleshooting Catu Daya (Power Supply)

Troubleshooting 1;
Saat komputer dinyalahkan, power supply kadang bekerja dan kadang tidak.
Solusi:
Pada kasus ini, ada dua kemungkinan yang terjadi pada power supply anda. Kemungkinan pertama, adanya ketidakstabilan tegangan listrik di rumah anda. Hal ini dapat mengakibatkan arus yang masuk ke power supply tidak normal sehingga berpengaruh pula pada distribusi arus listrik ke komponen – komponen lain. Kasus semacam ini dapat diatasi dengan memasang stabilizer yang berfungsi menstabilkan arus yang masuk ke power supply.
Adapun kemungkinan kedua adalah kondisi regulasi dan filter pada rangkaian power supply yang kurang baik. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya distribusi arus ke motherboard sehingga arus yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan arus yang diperlukan dalam motheboard untuk menghidupkan sebuah pc. Solusi permasalahan ini adalah dengan memeriksa semua kondensator yang terdapat dalam rangkaian power supply. Mungkin terdapat  kondensator electrolit yang sudah tidak dapat bekerja secara maksimal karena kerusakan tertentu atau sudah mulai kering.
Troubleshooting 2;
Pada saat komputer dihidupkan, PC sering mengalami restart sendiri.
Solusi :
Ada beberapa kemungkinan yang dapat dijadikan sebagai penyebab utama kasus tersebut. Kemungkinan pertama adalah faktor listrik yang kurang stabil di rumah anda. Hal ini dapat mengakibatkan arus yang masuk ke power supply tidak normal sehingga berpengaruh pula pada distribusi arus listrik ke komponen-komponen lain. Kasus semacam ini dapat diatasi dengan memasang stabilizer yang berfungsi menstabilkan arus yang masuk ke power supply.
Adapun kemungkinan kedua adalah kondisi regulasi dan filter pada rangkaian power supply yang kurang baik. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya distribusi arus ke motherboard sehingga arus yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan arus yang diperlukan dalam motherboard untuk menghidupkan sebuah pc. Solusi permasalahan ini adalah dengan memeriksa semua kondensator yang terdapat dalam rangkaian power supply. Mungkin terdapat kondensator electrolit yang sudah tidak dapat bekerja secara maksimal karena kerusakan tertentu atau sudah mulai kering. Kemudian, kemungkinan ketiga adalah faktor virus. Solusinya, cek komputer anda  dengan menggunakan antivirus dengan update-an terbaru.

Troubleshooting Casing dan Power Supply

Belajar memahami tentang troubleshooting dari perangkat keras yang telah dipasang dan dirakit menjadi sebuah komputer atau PC memang sudah seharusnya dilakukan, sehingga jika muncul masalah tersebut tidak terlalu bingung mengatasinya. Troubleshooting adalah proses menemukan kesalahan umum yang sering terjadi pada masing-masing perangkat keras yang digunakan pada saat merakit komputer dan mencari penyelesaian atas permasalahan yang terjadi.
Ada beberapa kasus troubleshooting Casing dan Power Supply, diantaranya:
Kasus:
UPS tidak bisa mengatasi tegangan dengan baik.
Solusi:
Kemungkinan UPS yang dimiliki, baterainya dalam kondisi yang lemah. Segera isi ulang baterai tersebut supaya kapasitas dan kekuatannya menjadi penuh kembali. Apabila baterai sudah dalam keadaan penuh, tetapi permasalahan masih terjadi, maka kemungkinan besar permasalahan terletak pada UPS.
Kasus:
Kipas yang ada di power supply tidak bekerja atau mengeluarkan suara yang berisik.
Solusi:
Perlu melepaskan power supply. Sebelum nantinya akan dipasang kembali, bersihkan debu yang menempel pada power supply tersebut dengan menggunakan peralatan yang memang disiapkan untuk membersihkan debu. Dalam kondisi yang bersih, maka power supply tidak akan mengeluarkan suara yang berisik dan akan bekerja dengan baik.
Kasus:
Power supply mengeluarkan suara yang berderit-derit.
Solusi:
Kemungkinan besar permasalahan tersebut terletak pada kipas prosesor. Bersihkan kipas prosesor tersebut. Tetapi apabila setelah dibersihkan masih mengalami kondisi yang sama, maka permasalahan tersebut terletak pada beberapa konrponen elektronik yang ada di sekitar power supply.

Kasus:
Lampu penerangan suram dan kompufer booting ulang.
Solusi:
Kemungkinan tegangan listrik tidak stabil dan memerlukan UPS untuk menangani masalah tersebut. Segera beli UPS untuk menangani masalah tersebut, karena apabila dibiarkan maka PC lama kelamaan akan rusak karena tegangan yang tidak stabil.
Kasus:
Ketika menghidupkan komputer, tidak terjadi apa-apa, tetapi power supply tidak mau hidup.
Solusi:
Pastikan semua komponen terpasang dan terhubung pada power dan mendapatkan daya dari power supply tersebut. Jika kita menggunakan casing komputer dengan power supply yang bertipe ATX, Kita harus mengecek konektor dari switch power ke konektor Power Switch yang ada di motherboard. Sangat sering terjadi, khususnya ketika memasang case compute dengan sistem ATX, konektor yang dipasang keliru dan terbali sehingga menyebabkan PC tidak bisa menyala. Jika konektornya sudah terpasang dengan benar, maka permasalahannya terletak pada power supply yang jelek. Segera ganti power supply tersebut dengan yang baru.
Kasus:
Mode Power Saving atau Standby yang ada di Windows 98 tidak bekerja dengan baik.
Solusi:
Ada beberapa komponen yang menyebabkan permasalahan diatas, diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Pastikan fasilitas Power Management sedang aktif. Untuk mengaktifkannya, lakukan langkah-langkah sebagai berikut: Klik Start/Settings/Control panel/klik dua kali icon Power Management untuk memastikan Power schemes dalam kondisi Always on dan aturlah waktu yang diinginkan untuk menampilkan aktivitas power Management pada monitor dan hard disk.
  2. Tutup semua aplikasi yang sedang terbuka dan aktif. Ikuti instruksi yang ada pada Clean Boot untuk menutup semua software atau program yang sedang terbuka dan aktif. Begitu software tersebut tertutup, otomatis fasilitas Power Saving/Standby akan muncul.
  3. Screen Savers. Non-aktifkan semua screen saver. Screen saver tersebut misalnya 3D Flower Box, 3D Flying Objects, 3D Maze and 3D Text. Apabila screen saver ini sudah hilang maka fitur Power Saving/standby akan muncul.
  4. Power Management Aktif/Tidak Aktif pada CMOS. Secara umum, komputer mempunyai kontrol power management dalam BIOS. Cek CMOS komputer untuk memastikan bahwa Power Management aktif pada CMOS. Kalau ternyata ada masalah, maka kemungkinan driver dari APM ada yang rusak atau corrupt.
  5. Komponen Hardware dapat menyebabkan mode Power Saving/Standby tidak bekerja dengan Beberapa perangkat keras, misalnya USB dapat menyebabkan mode Power Saving/Standby tidak bisa bekerja dengan baik.

3.Cara Cek Kondisi Power Supply Komputer

Bagi Anda yang memiliki komputer desktop atau PC dirumah, tentunya pernah mengalami trouble dengan komputer tersebut. Mungkin komputer berjalan lambat, sistem error atau tidak bisa booting atau komputer mati tanpa ada tanda-tanda kehidupan meskipun sudah dicolokkan ke listrik. Disini saya akan coba berbagi pengalaman tentang kerusakan pada komputer, dalam hal ini komputer mati.
Ada beberapa penyebab komputer mati, mulai dari motherboard, power supply atau bisa juga ada msalah dengan kabel penghubung antara komputer dan listrik. Lalu bagaimana cara mengetahui bagian mana yang sebenarnya rusak? Untuk memulai pengecekan kita bisa mulai dari kabel, power supply dilanjut dengan motherboard.
cek-kondisi-power-supply
Untuk melakukan pengecekan kabel listrik ini adalah hal yang paling mudah, tapi bagaimana denga power supply? Untuk mengecek power supply hidup atau mati kita harus menggunakan sedikit trik, karena power supply tidak akan bekerja jika tidak diberi beban.
Berikut ini trik yang bisa digunakan untuk mengecek power supply:
  • Lepas semua kabel power supply yang terhubung ke motherboard ataupun kipas di komputer
  • Cari kabel yan sudah tidak dipakai dan potong beberapa centimeter panjangnya kemudian kelupas
  • Gunakan kabel yang sudah dikelupas pembungkusnya untuk menghubungkan kaki-kaki kabel power supply antara warna hijau dan hitam
  • Hubungkan power supply ke listrik
Jika kipas power supply mati, maka bisa dipastikan power supply mengalami kerusakan (mati). Namun jika kipasnya menyala maka ada kemungkinan rusak pada bagian motherboard. Anda bisa menggantinya atau memperbaiki motherboard tersebut.
Namun jika Anda kurang begitu paham dengan bagian-bagian motherboard maka Anda bisa coba bawa ke tempat service komputer terdekat.


4.Cara Cek Power Supply ATX Komputer

Mungkin anda pernah mengalami suatu ketika komputer anda mati total. Kalau komputer mati total, yaitu jika di tekan tombol powernya komputer tidak nyala, kemungkinan kerusakannya ada dua. Mau tahu kelanjutannya .... ?

Jika komputer di nyalakan dengan menekan tombol power dan ternyata komputer tetap mati, kemungkinan yang terjadi adalah:

1. Kabel power putus atau bahkan saluran listriknya putus.
2. Power Supply mengalami kerusakan, bisa drop (nyala sebentar terus mati) dan bisa mati total.

Di Posting ini saya akan sharing tentang cara cek power supply ATX secara mandiri artinya tanpa harus dicolokkan ke Mainboard Komputer.

Caranya Cek Power Supply ATX :

1. Siapkan power supply yang akan dicek
2. Siapkan clip kertas yang telah diluruskan
3. Cari kabel yang berwarna hijau dan hitam, kemudian hubungkan dengan menggunakan     klip kertas tersebut.
4. Colokkan kabel powernya ke listrik PLN.
5. Kalau Kipas Power Suplly berputar berarti power supply nyala dan sebaliknya.
6. Akan tetapi Kipas Power Suplly berputar belum tentu menandakan bahwa power supply itu bagus, karena ada banyak kasus power supply ATX itu mengalami arus/daya drop sehingga ketika disambungkan ke mainboard dan di bebani dengan harddisk, Komputer tetap tidak nyala / mati tapi kondisi fan masih berputar. Kondisi inilah yang dinamakan Power Supply Ngedrop.




LAMPIRAN

Power Supply Unit (PSU)

Power Supply Unit (PSU) adalah salah satu perangkat yang ada di dalam CPU yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik ke berbagai komponen komputer. Agar arus listrik yang mengalir dapat digunakan oleh komputer, PSU mengubah tegangan listrik yang masuk (AC 220/230/240 V, 110/120 V) menjadi DC 3,3 V, 5 V, 12 V. Besarnya listrik yang mampu ditangani power supply ditentukan oleh dayanya dan dihitung dengan satuan Watt.
PSU
Bagian Dalam PSU
Capasitor pada PSU 
Ada dua jenis Power Supply yaitu model AT dan model ATX. Dahulu jenis power supply yang sering digunakan adalah model AT. Pada model ini, Harus menekan tombol ON/OFF pada CPU jika ingin mematikan komputer. Tapi saat ini, jenis power supply yang paling banyak digunakan adalah ATX karena model ini memberikan kemudahan mematikan CPU tanpa harus menekan tombol ON/OFF pada CPU,kita cukup dengan mengklik Shutdown.Power Supply juga membantu agar computer tidak cepat panas karena salah satu komponen pada Power Supply adalah kipas. AT memiliki jumlah kabel power utama sebanyak 6 atau 2 buah sedangkan ATX 20 buah.
Power supply memiliki banyak konektor. Dan masing-masing dari konektor memiliki fungsi yang berbeda. Walaupun sebagian kabel memiliki tegangan listrik yang sama, tetapi setiap konektor sudah dikelompokkan berdasarkan fungsinya , antara lain:
1. ATX power connector (20pin + 4pin)
ATX Power Connector 24 pin
ATX 20/24 pin konektor digunakan untuk menghubungkan power supply unit (PSU) ke motherboard. Versi lama dari ATX motherboard masih menggunakan ATX 20 pin konektor, jika kita menggunakan motherboard yang terbaru sudah membutuhkan ATX 24 pin konektor. Konetktor ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berjumlah 20 pin dan bagian kedua 4 pin. Jika kita menggunakan motherboard yang baru maka gabungkan antara 20 + 4 pin konektornya.
2. AT power connector (12 pin)
AT Power Connector 12 pin
Konektor ini digunakan untuk motherboard kelas Pentium II kebawah. Konektor yang memiliki 12 kabel ini dikelompokkan terpisah menjadi 2 bagian. Bagian pertama disebut Konektor P8 dan bagian kedua disebut P9. Masing-masing konektor memiliki 6 kabel. Untuk menghindari kesalahan dalam pemasangan, kita cukup mempertemukan konektor yang memiliki kabel hitam di tengah-tengah.
3. PCI-E connector (6 pin)
PCI-E Connector 6 pin
Konektor yang satu ini memang jarang ditemukan untuk semua PC. Biasanya orang yang menggunakan PSU ini adalah orang yang bekerja di bidang Multimedia khususnya Video. Karena konektor ini hanya digunakan sebagai penambah daya untuk video card yang menggunakan slot PCI Express. Jika kita menggunakan Video Card jenis ini, tentu saja kita harus memiliki PSU yang mendukung untuk konektor ini.
4. ATX Power Connector (4 pin)
ATX Power Connector 4 pin
Konektor ini kebanyakan dipakai oleh para pengguna yang menggunakan Processor buatan Intel. Fungsi dari konektor ini adalah sebagai penyedia tenaga tambahan sebesar 12 V untuk Pentium 4 CPU. Jadi pada Pentium 4 kebawah, konektor ini tidak perlu digunakan. Sekarang sebagian AMD motherboard juga sudah menggunakan konektor ATX 12V ini.
5. Molex connector
Molex Connector
Konektor ini digunakan sumber tenaga bagi hard disk dan cd drive. Kadang sebagian produsen juga membuat fan / kipas pendingin, lampu-lampu dan asesoris lainnya menggunakan konektor ini. Konektor ini memiliki 4 kabel yang berbeda warna, yaitu Merah, Hitam dan Kuning. Setiap warna memiliki sumber tegangan yang berbeda-beda pula. Maksimun arus yang mengalir 5 A.
6. SATA Power connector
SATA Power Connector
Konektor ini merupakan jenis terbaru yang biasa digunakan untuk power pada Hard Disk SATA (Serial ATA). Konektor ini tersedia pada power supply model baru. Namun, jika power supply tidak menyediakan SATA Power Connnector, ada konverter dari Molex Connector ke SATA Power Connector. Memiliki jumlah pin sebanyak 15-pin. Maksimun arus yang mengalir 1.5 A.
7. Berg connector
Berg Connector
Berg Connector merupakan konektor ukuran mini dari Molex. Konektor ini khusus digunakan untuk Floppy Drive atau pun external audio card. Warna yang digunakan sama dengan molek konektor, yaitu Warna Kuning (+12V), Merah (+5V) dan Hitam (0V atau Ground). Karena penggunaan konektor ini jarang sekali, makanya pada setiap PSU hanya berjumlah 1 atau 2 paling banyak.



Memasang Power Supply Unit
Memasang Power Supply Unit
1. Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing.
Pasang ke empat buah sekrup pengunci.
2.  Hubungkan konektor power dari power supply ke motherboard.
Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangansehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.

Bagian-Bagian Power Supply

ang bertanggung jawab terhadap supply daya adalah unit ini. Pengujian atau tes kerusakan power supply merupakan langkah penting karena sering terjadi bahwa power supply dianggap rusak tanpa melakukan tes sebelumnya. Jika dintinjau dari segi fisik, bagian yang paling sering rusak pada unit ini adalah resistor, transistor daya dan elco. Power supply dikenal juga sebagai Catu Daya dan PSU.
Kesulitan utama dalam memahami bahwa power supply rusak adalah tidak ada pesan apa-apa pada monitor mengenai kerusakannya. Restart ulang komputer tidak akan pernah menyelesaikan masalah jika unit ini rusak. Hanya satu tandanya yaitu komputer mati total. Tetapi ingat bahwa komputer mati total penyebabnya bukan satu-satunya pada power supply, masih banyak penyebab lain.



Dalam pengalaman saya, penyebab pertama kerusakan catu daya ini karena usia komputer yang sudah tua. Untuk menguji kerusakan power supply Anda dapat melakukannya sendiri. Ada 3 cara tes PSU yang biasa saya gunakan;

1. secara manual menggunakan multimeter
2. menggunakan power supply tester untuk melakukan tes PSU otomatis.
3. Tes manual dengan menghubungkan ujung kabel output tertentu.

Ketiga metode ini sama-sama efektif untuk pengujian power supply sehingga yang mana yang Anda pilih benar-benar terserah pada Anda. Namun ada pengecualian bahwa nomor 1 dan 2 menggunakan alat bantu yang harus dibeli sedangkan nomor 3 alat bantunya tidak dibeli, cukup kabel kecil sepanjang 10-15 cm. Cara nomor 3 inilah yang akan kita bahas kali ini.
Langkah-langkahnya;

1. Lepaskan kabel listrik PSU dari stop kontak.
2. Lepaskan kabel output PSU dari Mainboard.
3. Pasang kembali kabel listik (AC) PSU sehingga dalam PSU terdapat aliran listrik.
4. Siapkan kabel penghubung sepanjang 10-15 centimeter yang kedua ujungnya dikupas.
5. Pegang kabel out utama dari PSU, lalu hubungkan ujung kabel WARNA HIJAU dengan HITAM (yang penting hitam) dari salah satu kabel itu. Ingat! Yang jadi titik tolak logika adalah menghubungkan ujung kabel HIJAU dengan kabel lain. Sebenarnya boleh juga antara hijau dan merah, hijau dan kuning, yang penting salah satunya adalah HIJAU. Lihat caranya pada gambar dibawah ini.

6. Jika pada langkah 5 diatas kipas PSU bergerak/jalan maka PSU masih baik. Jika tidak jalan maka PSU rusak. Itu saja, sangat simpel caranya.


1 komentar: